Senin, 05 Juli 2010

KNIGHT & DAY', Bagaikan Siang dan Malam

Ini adalah proses nonton yang tanpa planning , couse planningnya sich eclipse, but karena tinggal duduk dipaling depan.. dari pada mata sakit dan kepala pusing... lebih baik 2nd Plan. yes.. Plan "B"!

soo ini resensinya:

Hati-hatilah kalau ingin berkencan dengan seseorang, apalagi jika orang itu tidak Anda kenal.

Tak ada yang tahu apa yang akan Anda hadapi dalam kencan buta seperti ini. June Havens (Cameron Diaz) juga tidak pernah tahu kalau kencannya kali ini membawanya ke sebuah petualangan yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

June yang merasa bahwa kehidupan asmaranya tak pernah berjalan lancar setuju berkencan dengan Roy Miller (Tom Cruise) yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

June yang selama ini hidup tentram dan damai berharap bahwa kencan buta ini bisa mempertemukannya dengan sang pangeran tampan yang selalu ia impikan.

Tanpa sepengetahuan June, Roy ternyata adalah seorang agen rahasia.

Dan saat dua orang yang saling bertolak belakang ini bertemu, hasilnya benar-benar di luar dugaan.

Sebelum June menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba saja ia sudah terlibat petualangan Roy melindungi hasil temuan seorang ilmuwan yang konon akan menjadi sumber energi alternatif yang mampu mengubah dunia.

Kalau sumber energi alternatif ini jatuh ke tangan orang yang salah maka bisa dipastikan seluruh dunia akan dibuat kacau oleh orang ini.

koment boleh donk:
Saat menontonnya, saya tak berhenti bertanya: masihkah Tom Cruise dan Cameron Diaz memikat orang untuk datang ke bioskop demi menonton mereka?

Hingga bagian awal film keyakinan saya masih besar. Cruise dan Diaz memang bintang yang layak diidolai. Di bagian awal film terasa betul aura kebintangan keduanya. Sejak adegan pertama saat Cruise, sebagai Roy Miller, bersirobok dengan Diaz, sebagai June Havens, di bandara saya merasa akrab dengan keduanya. Chemistry mereka sangat terasa. Cruise, dengan kharisma dan seringai khasnya terlihat charming. Sedang Diaz, dengan cengirannya pula mengingatkan saya kembali mengapa saya menyukainya dulu di My Best Friend’s Wedding atau There’s Something About Mary. Saat Cruise beraksi di kabin pesawat sementara Diaz mematut diri di toilet adalah momen terbaik film ini buat saya.

Selanjutnya, aura kebintangan mereka pudar karena film James Mangold ini kemudian lebih mengutamakan aksi khas film-film bikinan Michael Bay. Itu lho aksi yang kelewat spektakuler dan di luar nalar. Mungkin aksi itu diniatkan untuk memanjakan mata.

Tapi, terus terang, momen-momen terbaik film ini justru saat Cruise dan Diaz saling berdialog. Bukan saat berjumpalitan.

Mungkin sineasnya pikir, karena sekarang orang nonton film karena ingin dimanjakan aksi spektakuler, maka saat seorang bintang pujaan main film pun, filmnya harus juga penuh aksi. Padahal formula itu hanya ingin cari gampangnya saja. Sebab, itu berarti menafikan alasan mengapa kita mencintai bintang film pada awalnya. Kita mencintai bintang film karena kita punya ikatan dengan karakter yang mereka perankan. Kita menyukai Tom Cruise saat ia jadi pilot pesawat tempur di Top Gun atau promotor olahragawan di Jerry Maguire.

Saat sineas tak percaya pada kualitas kebintangan sang bintang dan filmnya jadi sebatas aksi komputer grafik, mengutip kritikus Roger Ebert, “berarti manusia sudah kalah dengan teknologi.” ref(http://www.tabloidbintang.com/film/resensi/3901-dengan-knight-and-day-bisakah-tom-cruise-dan-cameron-diaz-membuat-kita-ke-bioskop-lagi-demi-sang-bintang.html)

Semoga saja klaim itu tidak benar. Saya sih masih ingin percaya sang bintang memang betul bisa memikat kita lagi ke bioskop . itulah yang membuat saya kasih 1 bintang.