Kamis, 25 Desember 2008

Quarantine


nich.. film gw tonton karena ajakan tak terduga dari temen-temen mahasiswa ... soo sebenarnya ngak ada niat sich nontonnya. but seblumnya kasih resensi dulu :

Reporter televisi Angela Vidal (Jennifer Carpenter) dan penata kamera (Steve Harris) ditugaskan meliput kegiatan Petugas Pemadam Kebakaran pada malam hari. Setelah panggilan rutin dari 911 membawa mereka kesebuah apartemen kecil, polisi telah di lokasi menanggapi sebuah teriakan berdarah yang datang dari salah satu unit apartemen tersebut. Mereka segera mengetahui bahwa seorang wanita telah terinfkesi sesuatu tak dikenal. Setelah beberapa penghuni diserang, mereka mencoba melarikan diri bersama kru media, namun CDC mengarantina gedung tersebut

Akses telfon, internet, televise dan telfon genggam diputus dan para petugas tidak menginformasikan kepada mereka yang masih terkunci di dalamnya. Saat karantina diberlakukan, satu-satunya saksi tentang apa yang terjadi di dalam gedung adalah kamera milik kru media

Film dengan genre horror mencekam, mengerikan dan tidak pernah lepas dari kegelapan serta muncratan darah dari korban kembali di rilis. Menurut saya, bisa jadi dari awal sampai akhir anda pengen menutup mata karena begitu menakutkan. Mungkin dari segi sudut pandang pengambilan kamera hampir kebanyakan “first person” yang dibawakan oleh juru kamera dan seolah - olah kita terbawa di dalam suasana seperti live show. Film ini di sutradari oleh John Erick Dowdle yang menyutradari film lain yakni The Poughkeepsie Tapes, The Dry Spell, Full Moon Rising. Lalu Film Quarantine ini diperankan oleh Jennifer Carpenter sebagai Angela Vidal, Jay Hernandez sebagai Jake, Columbus Short sebagai Wilensky, Johnathon Schaech sebagai Fletcher dan Steve Harris. Oke kita lanjut ke TKP -nya … Dikisahkan, Angela Vidal adalah seorang wartawan muda yang berambisi di sebuah saluran televisi lokal Los Angeles dan bersama crew kameranya, jalan - jalan setiap malam untuk mencari berbagai kemungkinan

buat yang suka thriller mencekam tanpa batas after 30 menit ... so bisa nich jadi referensi, usulannya sich sama pasangan nontonnya.

nilai :

Kawin Kontrak Lagi











Kawin Kontrak Lagi tak berbeda jauh dari prekuelnya Kawin Kontrak. Film garapan Ody C. Harahap itu masih mengisahkan tentang tiga pria yang ingin mencicipi hubungan intim tanpa resiko dengan melakoni kawin kontrak. Apakah mereka berhasil?

The Gigs yang terdiri dari Menfo (Yogi Aldi), Hakim (Aditya), dan Fredo (Hardi Fadillah), geng cupu yang ingin merasakan sensasi seks. Mereka pun menunjuk Jody (Ricky Harun) sebagai guru yang bisa mengajarkan semua itu. Pilihan mereka rupanya tak meleset karena Jody pernah bereksperimen soal seks saat melakoni kawin kontrak.

Jody yang tadinya hidup mewah, dan banyak diincar gadis kampus harus menelan pil pahit. Ayahnya tertangkap karena korupsi, hidupnya pun berubah drastis. Ia harus membiayai kuliahnya sendiri.

Sampai pada suatu saat, Jody bertemu Kang Sono (Lukman Sardi) di suatu tempat. Nasib mereka sama, menjadi orang miskin baru. Jody yang sedang memutar otak untuk mencari uang biaya kuliah, rupanya mempunyai ide cemerlang. Trio The Gigs yang ingin merasakan sensasi seks tanpa resiko bersedia melakukan kawin kontrak. Kang Sono pun ikut membantu dalam bisnis ini.

Tiga mahasiswa cupu itu pun dibawa ke yayasan milik Maung (Teno Ali), di Desa Pakelonan. Yayasan Maung menampung gadis desa yang akan di kirim ke kota untuk bekerja sebagai PSK kelas tinggi. Menfo, Hakim, dan Fredo pun membayar dan memilih gadis yang akan dikawin kontrak.

Namun salah satu di antara mereka ada yang tak mulus jalannya saat bereksperimen seks. Sasi (Thalita Latief), gadis yang dikawin kontrak dengan Menfo tak bersedia melakoni hubungan intim. Macam-macam alasan dijadikan Sasi agar tak ternoda.

Mengatahui Sasi masih perawan, Sus Miranda (Cut Mini), bos besar Yayasan Maung ingin mengirimnya ke Jakarta karena ada yang bersedia membayar mahal. Menfo tentu menolak keinginan Sus Miranda karena ia merasa rugi belum berhubungan seks dengan Sasi. Aksi rebutan tak terhindarkan. Kang Sono dan Jody pun ikut membantu merebut Sasi yang ingin dikirim ke Jakarta.

Sudah dua kali Oddy C. Harahap menggarap film 'Kawin Kontrak'. Film 'Kawin Kontrak Lagi' adalah lanjutan dari 'Kawin Kontrak'. Meski kurang pantas jika disebut sebagai lanjutan dari film sebelumnya, 'Kawin Kontrak Lagi' setidaknya lebih baik dari 'Kawin Kontrak'.

Hal itu bisa dilihat dari alur cerita 'Kawin Kontrak Lagi' yang lebih terarah. Adegan film itu pun tak melulu mengarah ke seksual.

Akting para pemain baru 'Kawin Kontrak Lagi' juga lebih matang. Namun yang jadi pusat perhatian tetap saja si Kang Sono, Lukman Sardi. Lukman bisa disebut 'bintangnya' film ini.

Akting Lukman dari awal sampai akhir film mampu membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal. Saat diwawancara Lukman memang mengaku ia lepas saja ketika memerankan karakter Kang Sono yang sok tahu tapi kampungan.

Sayangnya esensi cerita 'Kawin Kontrak Lagi' kurang menggigit. Penonton hanya dibuat tertawa, bukan merenung akibat perbuatan kawin kontrak. dan.. kayaknya leboh baik kawin kontrak yang pendahulunya...

soo nikmati aja dech.. bagi yang seneng film tanpa butuh mikir.

penulis.. memberikan penilaian :

Minggu, 09 November 2008

QUANTUM OF SOLACE

herru posting :
Dari Mr. White (Jesper Christensen), James Bond (Daniel Craig) dan M (Judi Dench) berhasil mengetahui organisasi yang menjadi dalang dari pengkhianatan Vesper. Penyelidikan kemudian mengarahkan Bond ke Haiti di mana ia kemudian bertemu Camille (Olga Kurylenko).

Camille sendiri punya dendam pribadi pada Dominic Greene (Mathieu Amalric) yang menjalankan organisasi rahasia yang dicari Bond. Namun menangkap Dominic tidaklah semudah membalikkan tangan. Bond harus melacak pria ini sampai ke Austria, Italia dan Amerika Selatan untuk mencari gembong penjahat ini.

Di saat yang sama Dominic Greene ternyata punya rencana jahat untuk menguasai sebuah sumber daya alam untuk kepentingan pribadinya. Sementara Bond harus menghadapi perang batin antara dendam pribadi dan tugas negara yang diembannya.

Film kelanjutan dari serial James Bond terakhir CASINO ROYALE ini adalah film kedua Daniel Craig sebagai James Bond. Film ini juga tercatat sebagai film pertama dalam franchise James Bond yang memiliki keterkaitan cerita secara langsung dengan film sebelumnya. Malahan, film ini lebih tepat disebut kelanjutan dari CASINO ROYALE, maka ... agak membuat bingung bagi penonton yang belum pernah melihat CASINO ROYALE, dan butuh 30 menit untuk tanya sana-tanya sini sebelum masuk bioskop mencari tau tentang kisah dibalik CASINO ROYALE .

Seperti halnya, CASINO ROYALE, film ini masih mengusung karakter yang sama. Meski agak menyimpang dari penggambaran tokoh James Bond sebelumnya, peran Daniel Craig sebagai James Bond cukup meyakinkan dan terasa lebih manusiawi ketimbang aktor-aktor sebelumnya. Yang jadi masalah dalam film ini adalah bahwa tokoh yang semula terasa manusiawi itu jadi makin 'manusiawi'. Dalam film ini, Bond digambarkan mulai sedikit kehilangan profesionalismenya dan mulai terobsesi untuk memburu tokoh yang berada di balik kematian Vesper Lynd, kekasih Bond. Karakter ini tak pernah ada dalam instalment sebelumnya.

Film ini juga punya kecenderungan untuk menjadi film laga 'biasa' layaknya film-film BOURNE. QUANTUM OF SOLACE lebih banyak mengumbar aksi laga ketimbang menampilkan karakter Bond yang punya sense of humor. Ini beresiko menjadikan franchise James Bond tak lebih dari sekedar film laga.

Kebanyakan fans lama James Bond akan kecewa dengan dengan penokohan baru ini namun di saat yang sama, karakter yang dibawakan Daniel Craig ini akan mampu memikat para penggemar baru yang notabene masih muda.. kayak kita-kita.!! ( ;-). Karakter yang dibawakan Craig ini memang tak seelegan aktor-aktor sebelumnya, namun ia lebih pas untuk era saat ini.

Terlepas dari itu semua, film James Bond memang selalu punya daya tarik tersendiri. Teknologi canggih, aksi kebut-kebutan, ledakan, dan tokoh antagonis yang punya ambisi luar biasa besar memang sudah jadi standar film James Bond, dan QUANTUM OF SOLACE ini juga bukan pengecualian. Jadi bila Anda tak terlalu membebani diri dengan instalment sebelumnya, film ini masih enak untuk ditonton, tapi.... mungkin difilm ini tidak seperti terlihat James Bond di film-film sebelumnya karena James Bond yang ini lebih sopan dari biasanya (mungkin karena kita notonnya di indonesia kali yach??).

yach hope di urusan percintaan, James Bond Thriller ke 3 yang akan datang bisa lebih OPEN yach... hehehe

urusan penilaian... Rida sih ngasih BINTANG 2.